Muncul rasa nyeri pada tulang Anda? Jangan-jangan Anda mengalami tulang retak. Apa gejalanya kalau tulang Anda mengalami keretakan?
Tulang retak sendiri merupakan sebuah kondisi medis dimana tulang yang tadinya satu bagian menjadi dua bagian atau lebih. Bagian tulang manusia yang paling sering menderita keretakan adalah pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan panggul. Keretakan tulang bisa jadi disebabkan oleh kurangnya asupan kalsium.
Untuk penuhi kebutuhan kalsium harian tubuh dan menurunkan resiko tulang retak, konsumsilah BioCalci setiap hari. Sebab BioCalci merupakan suplemen kalsium organik + Ester C yang dilengkapi dengan Vitamin D3 untuk membantu penyerapan kalsium ke dalam tubuh. Lalu apa saja gejala tulang retak?
Ini Gejala Tulang Retak
Gejala tulang retak berbeda-beda. Ini berarti gejala yang Anda rasakan bisa berbeda dengan orang lain, tergantung dari jenis tulang yang mengalami keretakan, usia pasien, dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Beberapa diantara gejala keretakan tulang adalah:
- Nyeri
- Tidak mampu diberi beban pada bagian yang cedera
- Muncul pembengkakan
- Tidak mampu menggerakkan area yang mengalami keretakan tulang
- Memar
- Tulang atau sendi yang retak akan muncul sensasi berderit
- Perubahan warna kulit di sekitar area keretakan tulang
- Pada keretakan tulang terbuka, maka akan terjadi perdarahan
- Angulasi, area keretakan tulang akan membengkok tidak lazim
Mencegah Keretakan Pada Tulang Kita
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghindari tulang mengalami keretakan, yaitu:
- Cukupi asupan kalsium dan Vitamin D, serta sinar matahari. Tubuh manusia memerlukan kalsium yang cukup setiap hari. Vitamin D juga diperlukan tubuh untuk menyerap kalsium, yang bisa didapatkan dari sinar matahari, konsumsi telur, dan minyak ikan.
- Aktif secara fisik. Semakin sering Anda melakukan latihan angkat beban, maka tulang akan semakin kuat dan padat.
- Menopause. Hormon estrogen yang mengatur kalsium pada tubuh wanita akan menurun jumlahnya saat fase menopause. Kondisi ini membuat wanita menopause kesulitan untuk mengatur kalsiumnya. Ada beberapa langkah untuk mengurangi resiko osteoporosis pasca-menopause yaitu lakukan latihan angkat beban, tidak merokok, kurangi konsumsi alkohol, jemurlah tubuh di bawah sinar matahari secukupnya, atur pola makan yang kaya akan makanan kaya kalsium.
Penyebab Tulang Anda Retak
Kondisi tulang retak dapat terjadi bila tekanan yang diberikan pada tulang lebih kuat daripada yang bisa ditahan oleh struktur tulang, kebanyakan disebabkan oleh jatuh dan kecelakaan. Keretakan tulang juga bisa disebabkan oleh kondisi medis yang melemahkan tulang, contohnya seperti osteoporosis, beberapa jenis kanker atau osteogenesis imperfekta.
Tulang yang sehat sangat kuat dan tangguh untuk menahan benturan yang keras sekalipun. Namun ketika usia semakin bertambah, tulang akan semakin melemah. Anak-anak, yang cenderung lebih aktif secara fisik daripada orang dewasa, juga beresiko mengalami tulang retak.
Ini Cara Dokter Mendiagnosis Dan Mengobatinya
Jika Anda dicurigai menderita keretakan tulang, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mengidentifikasi tanda-tanda dan gejala. Dokter juga dapat melakukan pencitraan pada Anda dengan menggunakan sinar-X, MRI, atau CT scan.
Sedangkan untuk mengobati keretakan tulang Anda, ada beberapa metode yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Imobilisasi
Ketika tulang yang retak sudah dikembalikan ke posisi normal, tulang tersebut harus tetap di posisi normal selama masa pemulihan. Biasanya proses imobilisasi tulang ini memakan waktu 2 hingga 8 pekan, tergantung dari tulang mana yang retak dan adanya komplikasi lain.
Ada beberapa cara imobilisasi, yaitu:
- Gips plester atau penjepit plastik fungsional, yang akan menahan tulang dalam posisi normal hingga pulih.
- Plat dan sekrup logam. Prosedur ini menggunakan teknik invasif yang minimum.
- Intra-medullary nails. Batang logam akan diselipkan di tengah-tengah tulang panjang. Sedangkan pada anak-anak dapat digunakan kabel fleksibel.
- External fixators, dapat terbuat dari metal atau serat karbon. Alat ini memiliki pin besi yang masuk langsung ke tulang melalui kulit.
2. Pemulihan
Jika tulang sudah kembali ke posisi semestinya dan tetap tidak digerakkan, proses pemulihan biasanya langsung terjadi. Sel-sel tulang osteoclast akan menyerap tulang yang lama dan rusak, sementara sel-sel tulang osteoblast akan memproduksi tulang yang baru.
Tulang baru yang terbentuk di sekitar retakan, disebut callus, akan mengisi rongga retakan hingga rapat kembali. Usia pasien, jenis tulang yang retak, jenis retakan, serta kondisi kesehatan secara umum, merupakan faktor yang mempengaruhi seberapa cepat tulang dapat pulih kembali.
3. Terapi fisik
Setelah tulang sudah pulih kembali, mungkin pasien memerlukan terapi fisik untuk mengembalikan kekuatan otot dan mobilitas pada bagian tubuh yang mengalami keretakan tulang.
4. Pembedahan
Jika kulit dan jaringan lunak di sekitar retaknya tulang mengalami kerusakan, maka pasien memerlukan operasi plastik.