Beberapa waktu lalu, puluhan orang di Cina terinfeksi norovirus. Namun ternyata infeksi norovirus sudah lama terjadi di Indonesia. Apa itu norovirus? Bagaimana gejala dan penyebabnya? Lalu seperti apa cara mencegahnya? Sima di artikel ini.
Artikel ini dipersembahkan oleh Biocalci, yang merupakan suplemen kalsium organik + Ester C dilengkapi dengan Vitamin D3 untuk membantu menjaga kesehatan tulang. Selain itu, kalsium organik, Ester C, dan Vitamin D3, juga bermanfaat untuk membantu menjaga daya tahan tubuh.
Gejala Dan Penyebab Infeksi Norovirus
Meskipun ramai diberitakan bahwa infeksi virus ini sudah diderita puluhan orang di Cina, norovirus bukanlah virus baru di tanah air. Bahkan pada tahun 2017, telah terjadi wabah norovirus di Indonesia. Para peneliti Jepang menemukan bahwa norovirus dapat mewabah di Indonesia tahun 2017 karena disebarkan oleh penderita yang tidak mengalami gejala apapun.
Infeksi norovirus dapat menyebabkan muntah dan diare parah secara tiba-tiba. Norovirus sangat mudah menular dan umumnya menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi selama dipersiapkan, atau melalui permukaan benda yang terkontaminasi. Beberapa gejala norovirus yang dapat dialami penderitanya adalah:
- Nyeri otot
- Diare
- Kram atau sakit perut
- Demam ringan
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
- Kelelahan
Diare, sakit perut, atau muntah biasanya mulai dialami penderita 12 hingga 48 jam setelah terinfeksi virus. Gejala norovirus dapat berlangsung sampai tiga hari, dan kebanyakan orang sembuh total tanpa pengobatan. Namun bayi, lansia, atau orang dengan penyakit kronis yang terinfeksi norovirus kemungkinan memerlukan penanganan medis.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kita terinfeksi virus ini adalah mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi virus, tangan yang terkontaminasi virus menyentuh mulut, melakukan kontak dekat dengan penderita infeksi virus ini.
Cara Mencegah Infeksinya
Norovirus sangat mudah menular dan seseorang bisa menderita infeksi virus ini lebih dari sekali. Beberapa cara untuk mencegah penularan virus ini adalah:
- Secara rutin mencuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik. Khususnya setelah dari kamar mandi, mengganti popok bayi, dan sebelum mengolah makanan.
- Jangan sembarangan membuang
lahbenda-benda yang sudah tercemar (contoh popok bayi bekas). - Mencuci
denganbuah dan sayuran mentah sampai bersih. Masaklah kerang sebelum memakannya. - Bersihkan permukaan benda dengan cairan desinfektan setelah digunakan oleh orang yang sakit.
Selain beberapa cara diatas, kita juga harus menjaga daya tahan tubuh. Apalagi saat masa pandemi belum usai. Kondisi daya tahan tubuh juga saling berhubungan dengan kondisi kesehatan tulang kita. Saat jatuh sakit, otomatis tubuh kita menjadi kurang aktif. Kondisi tubuh kurang aktif ini dapat berpengaruh negatif pada kesehatan tulang kita. Begitu pula sebaliknya.
Salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh adalah dengan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, seperti kalsium, vitamin C (Ester C), dan vitamin D.
- Kalsium: membantu menjaga keseimbangan dan mempercepat waktu respon sistem imun tubuh
- Vitamin C (Ester C): mendukung daya tahan tubuh, sehingga tidak mudah jatuh sakit
- Vitamin D: membantu kerja sistem imun dengan sifat anti inflamasi dan imunoregulasi
Kita bisa bantu penuhi kebutuhan ketiga nutrisi tersebut dengan konsumsi rutin suplemen kalsium organik + Ester C yang dilengkapi vitamin D3, seperti Biocalci. Hal ini sejalan dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan RI untuk mengkonsumsi vitamin C dan vitamin D guna menjaga daya tahan tubuh.