Selama pandemi Covid-19 ini, kita sering mendengar anjuran untuk berjemur di bawah sinar matahari untuk bantu daya tahan tubuh. Sebab banyak orang mengatakan, sinar matahari mengandung vitamin D yang diperlukan sistem imun. Betulkah begitu?

Artikel ini dipersembahkan oleh Biocalci, suplemen kalsium organik + Ester C yang dilengkapi dengan Vitamin D3 untuk membantu penyerapan kalsium ke dalam tubuh.

Benarkah Sinar Matahari Mengandung Vitamin?

Ada yang mengatakan bahwa sinar matahari dapat memberikan vitamin D bagi tubuh. Betulkah? Ternyata tidak tepat. Sinar dari matahari tidak mengandung vitamin D. Namun paparan radiasi sinar ultraviolet B dari matahari yang memicu kulit manusia untuk memproduksi Vitamin D. Vitamin ini punya peranan penting dalam menjaga kesehatan tulang. Rendahnya kadar vitamin D pada seseorang dapat memicu penyakit rakitis pada anak, osteoporosis, dan osteomalacia.

Menurut sebuah penelitian tahun 2008, paparan sinar ultraviolet B pada seseorang yang mengenakan pakaian renang selama 30 menit dapat menghasilkan kadar Vitamin D sebagai berikut:

  • 50.000 IU (international units) pada mayoritas orang dari ras kaukasia.
  • 20.000 hingga 30.000 IU pada orang berkulit sawo matang.
  • 8000 hingga 10.000 IU pada orang berkulit hitam.

Vitamin D juga dapat bantu tubuh untuk menyerap kalsium dan fosfor dengan maksimal. Selain itu sistem imun tubuh juga butuh bantuan vitamin ini untuk berfungsi dengan normal. Resiko beberapa penyakit juga dapat turun jika tubuh memiliki kadar vitamin D yang cukup, seperti:

1. Multiple sclerosis

Merupakan gangguan saraf di organ otak, mata, dan tulang belakang. Kondisi ini menimbulkan gangguan penglihatan dan gerakan tubuh. Gangguan saraf ini dipicu oleh tidak normalnya kerja sistem imun tubuh. Menurut penelitian tahun 2006, yang dipublikasikan Journal of the American Medical Association, tercukupinya kadar Vitamin D dalam tubuh akan memperkecil resiko penyakit ini.

2. Penyakit jantung

Sebuah penelitian tahun 2008, yang dipublikasikan Circulation, menyatakan bahwa resiko penyakit jantung dapat menurun dengan mencukupi kebutuhan Vitamin D tubuh.

3. Penyakit flu

Resiko untuk menderita penyakit flu juga ikut mengecil jika tubuh memiliki kadar Vitamin D yang cukup. Hal tersebut terungkap pada penelitian tahun 2010 yang dipublikasikan American Journal of Clinical Nutrition.

Tidak Hanya Vitamin D Saja

Bukan hanya merangsang produksi Vitamin D saja, ada beberapa manfaat lain yang didapatkan tubuh dari sinar matahari:

  • Mencegah kanker. Sinar matahari yang berlebihan memang mampu memicu munculnya kanker kulit. Namun paparan sinar matahari yang cukup justru dapat membantu mencegah berkembangnya beberapa jenis kanker seperti kanker kolon, kanker prostat, atau kanker ovarium.
  • Membantu menyembuhkan gangguan kulit. Lagi-lagi dengan paparan sinar matahari yang tidak berlebihan, beberapa gangguan kulit justru dapat diringankan seperti eksim, jerawat, atau psoriasis. 
  • Memperbaiki mood. Sinar matahari ternyata mampu menstimulasi otak untuk melepaskan hormon serotonin, yang berfungsi meningkatkan mood dan membantu seseorang untuk merasa tenang dan lebih fokus. Orang yang kekurangan hormon serotonin akan beresiko menderita depresi. 

Sehat, Asal Jangan Berlebihan

Sinar matahari memang punya banyak manfaat kesehatan bagi tubuh kita. Namun jika berlebihan, paparan sinar matahari justru bisa merugikan. Dua efek negatif sinar matahari adalah meningkatnya resiko kanker kulit jika kulit terkena sinar matahari berlebihan, dan terjadinya penuaan pada lapisan kulit.

Jika khawatir akan terpapar sinar matahari berlebihan, atau justru kesulitan untuk mendapatkan sinar matahari, Anda dapat penuhi kebutuhan Vitamin D tubuh dengan mengkonsumsi suplemen yang mengandung Vitamin D. Pilihlah Biocalci, suplemen kalsium organik + Ester C yang dilengkapi dengan Vitamin D3 untuk membantu penyerapan kalsium ke dalam tubuh. Biocalci juga dapat bantu tubuh menjaga kesehatan tulang dan jaga daya tahan tubuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *