Pandemi Covid-19 belum selesai sehingga kita tidak boleh sering keluar rumah, dan patuh terhadap protokol kesehatan, agar dapat menghindari infeksi virus. Namun bagaimana kita menjalani puasa Ramadhan saat pandemi?
Artikel ini dipersembahkan oleh Biocalci, yang merupakan suplemen kalsium organik + Ester C dilengkapi dengan Vitamin D3 untuk membantu menjaga kesehatan tulang. Selain itu, kalsium organik, Ester C, dan Vitamin D3, juga bermanfaat untuk membantu menjaga daya tahan tubuh.
Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Tulang
Bagi beberapa pihak, berpuasa tampak seperti aktivitas yang membuat seseorang menjadi lemah. Selain itu mungkin ada beberapa pihak yang mengira bahwa berpuasa juga dapat membuat kesehatan tulang menurun, karena terbatasnya asupan nutrisi untuk tulang.
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan Journal of Nutrition, Fasting and Health, tentang puasa, aktivitas berpuasa merupakan salah satu alternatif kegiatan yang terbukti dapat menurunkan kadar gen Dipeptidyl peptidase 4 (DPP-4) dan mengaktifkan inhibitor Dipeptidyl peptidase 4.
Gen DPP-4 sendiri merupakan salah satu faktor genetis penting yang memicu terjadinya osteoporosis. Selain itu, jurnal kesehatan yang sama juga menyatakan bahwa berpuasa pada waktu yang sama dengan puasa Ramadhan ternyata dapat bantu mengurangi efek osteoporosis.
Puasa Juga Membantu Daya Tahan Tubuh
Beberapa pihak juga berpikir bahwa menjalani puasa Ramadhan di tengah pandemi ini berbahaya, karena bisa melemahkan daya tahan tubuh. Ternyata, selain berdampak positif untuk kesehatan tulang, puasa juga dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh kita.
Menurut R. Dwi Budiningsari, SP., M. Kes., Ph.D., ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada, berpuasa justru bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita. R. Dwi Budiningsari menyatakan bahwa ada beberapa hasil penelitian yang membuktikan bahwa berpuasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita.
“Dan sampai saat ini, belum ada penelitian yang menyatakan bahwa puasa bisa meningkatkan risiko infeksi Covid-19,” jelasnya lagi seperti yang dikutip dari situs resmi Universitas Gadjah Mada.
R. Dwi Budiningsari juga menjelaskan bahwa aktivitas berpuasa bisa membantu tubuh memperbaiki jaringan sel yang rusak. Menjalani puasa selama 30 hari dapat merangsang produksi sel darah putih yang baru, dan meregenerasi seluruh sistem daya tahan tubuh.
Terjadinya regenerasi sistem imun akan memperkuat kemampuan tubuh dalam menangkal berbagai infeksi bakteri dan virus serta penyakit lainnya.
Penderita Covid-19 Bolehkah Berpuasa?
Untuk penderita Covid-19, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar tidak melakukan aktivitas berpuasa hingga dinyatakan sembuh dari Covid-19. Sebab penderita Covid-19 umumnya mengalami gejala demam. Gejala ini beresiko menyebabkan tubuhnya dehidrasi parah dan dapat mengalami kerusakan fungsi tubuh akut secara tiba-tiba.
Penderita Covid-19 sebaiknya tidak berpuasa terlebih dahulu sebelum sembuh. Tujuannya agar tubuhnya terhindar dari resiko dehidrasi dan resiko kekurangan nutrisi untuk memperkuat daya tahan tubuhnya. Untuk bantu menjaga daya tahan tubuh, ada beberapa nutrisi yang diperlukan tubuh yaitu:
- Kalsium: membantu menjaga keseimbangan dan mempercepat waktu respon sistem imun tubuh
- Vitamin C (Ester C): mendukung daya tahan tubuh, sehingga tidak mudah jatuh sakit
- Vitamin D: membantu kerja sistem imun dengan sifat anti inflamasi dan imunoregulasi, dan juga membantu memaksimalkan penyerapan kalsium pada tubuh.
Selain untuk jaga daya tahan tubuh, ketiga nutrisi diatas juga dapat membantu tubuh menjaga kesehatan tulang.
Jika diperlukan, penuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan mengkonsumsi suplemen kalsium organik + Ester C yang dilengkapi dengan Vitamin D3, seperti Biocalci. Ketiga kandungan yang ada di dalam Biocalci tersebut bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan tulang, serta membantu jaga daya tahan tubuh kita.